Fitrah sebuah Kehidupan
-_- ...
Perpisahan.
Apa yang istimewanya perpisahan
ini sampaikan terlalu banyak orang bercakap tentangnya? Di mana lebihnya
perpisahan ini sehingga banyak airmata gugur kerananya?
Bukankah
pertama kali kita dipertemukan oleh Allah swt, kita telah tahu kita akan
berpisah? Bahkan sebelum bertemu lagi kita sudah tahu akan fitrah ini.
Tapi mengapa?
Mari semua. Mari bayang wajah-wajah orang-orang yang
paling kita sayang dan cinta. Senaikan nama-nama mereka si atas satu
kertas, dan simpan dalam dompet supaya senang dibawa kemana-mana. Lihat.
Nescaya sampai satu ketika, kertas itu akan dilupakan kewujudannya.
Bila
diingati semula nanti, hati mungkin akan terusik dek kenangan. Kenangan
tentang airmata yang pernah tumpah, tentang senyum yang pernah terukir,
tentang cinta yang pernah ada.
Bila diingat semula nanti, kertas
itu sudah menjadi rapuh, kekuningan, hampur koyak, dan hati kita tak
akan lagi berfikir tentang isinya. Cuma yang harus kita fikirkan – apa
kesannya untuk perjalanan hidup kita? Untuk Dunia dan Akhirat kita?
Sedikit sekali. Atau mungkin memang tiada…
*hadirlah wahai idea*kosong,kosong,kosongggg!*
Resam air.
Di dunia, air bersifat lembut dan
menyenangkan. Bila ia mengena tubuh kita, saat kita bangun dari lena dan
bersuci, ternyata ia melegakan. Tubuh jadi segar dan hati jadi
bersemangat untuk memulakan hidup yang baru.
Di dunia juga, bila
kita diuji dengan kesedihan, kita seperti seorang yang terjaga dari
tidur. Tubuh yang tidak bermaya, semangat yang pudar, seakan dikejut
oleh luahan airmata. Terasa lega bila dapat melepaskan sesuatu yang
terpendam tanpa perlu berkata-kata.
Ada orang mengambil semangat dari airmata. Fitrah.
Tidakkan Rasulullah saw mengalirkan airmata di saat kematian kematian anak, isteri, dan bapa saudara Baginda? Fitrah.
Manusia
diciptakan lemah dan pelupa, jadi kita selalu berdosa. Atas dasar ini,
para ulama tidak malu untuk hidup dengan airmata. Airmata yang mengalir
kena pada tempat, tepat pada ayat, lantas membuatkan mereka kuat.
Kita
bukan Nabi untuk jadi manusia sempurna. Kita tidak terpelihara dari
dosa. Kita tak kuat untuk mengaku begitu tabah dan ego untuk tidak
menangis. Kita hanya pendatang biasa yang singgah sebentar di Dunia.
Dalam perjalanan ini, kita mungkin bertem dengan pelbagai ragam. Akan
ada rasa sayang di setiap tempat yang kita ukirkan. Pada beberapa benda
yang berharga menurut pandangan kita, kita akan tumpahkan cinta
padanya.antara benda berharga itu adalah manusia.
Klau dilihat
dari sudut dunia, semakin kita beri semakin kita akan kekurangan.
Seperti gelas yang diminum airnya, ruang-ruang kosong di dalam gelas itu
juga akan kurang. Sebelum kita menumpahkan air mata, fikirkan apa
urusan kita – Dunia dan Akhirat..
Hikmah Yang Tersirat.
Sepertimana kita tak
tahu hakikat debu itu sehingga boleh menggantikan air, kita juga takkan
tahu banyak benda. Kita bahkan tak ada kekuatan untuk memahami keperluan
diri. Lalu bila Allah sempurnakan sesuatu untuk kita, tak perlu kita
membantah.
Mungkin antara hikmahnya, Allah swt ingin kita jadi
seorang hamba yang mengaku hamba. Bila disuruh buat, kita mesti taat!
Ketahui, dan percaya bahawa kehidupan ini urusan Allah swt.
Perpisahan
ini, walau menyedihkan, walau menumpahkan air mata, sama-sama kita
berpesan. Jangan sampai kita jadi seperti si jahil yang cuba mempersoal;
“Untuk apa pertemuan, kalau kita ditakdirkan untuk berpisah”
1 comments
Is the first time come to this place and felt ray ban sunglasses clearance sale very nervous fear, tightly cheap ray ban sunglasses clearance clutching the hand of cheap dare release. Fat disco, a noisy, came to the door, two brother immediately cheap ray ban sunglasses clearance meet up to say hello. cheap nodded and did not speak, cheap ray ban sunglasses clearance pulled into the disco. cheap ray ban sunglasses clearance http://www.centremk.co.uk Told me to go to fat disco trip. Having pulled cheap disco walked toward fat.
ReplyDelete